INTERAKSI BUDAYA
Tema : Interasksi
Budaya melalui Tarian Daerah
Pengertian Interasksi dan Budaya
Dalam bukunya Drs. Soetomo istilah
interaksi adalah suatu hubungan timbal balik antara orang satu dengan orang
lainnya. Didalam ilmu sosiologi interaksi selalu dikaitkan dengan istilah
sosial yaitu hubungan timbal balik atau aksi dan reaksi diantara orang-orang,
yang mana interaksi sosial tidak memperdulikan hubungan tersebut bersifat
bersahabat atau bermusuhan, formal atau informal, apakah dilakukan berhadapan
muka secara langsung atau melalui komunikasi yang tidak berhadapan secara
langsung. Jadi, Interaksi adalah hubungan timbal balik yg dapat dilakukan
antara dua orang atau lebih dalam melakukan sosialisasi.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak,
dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial
manusia.
Ragam Budaya Indonesia
Indonesia sebagai negara yang
terdiri dari berbagai suku dan bahasa, memiliki banyak ragam budaya dari setiap
daerah, yang menjadikan daerah-daerah yang tersebar di Indonesia unik dan
mewarnai budaya di Indonesia. Wujud dari keragaman budaya yang tersebar di
Indonesia dapat dilihat dari ragam rumah adat, tarian, lagu, musik, seni
gambar, seni patung, pakaian adat dan makanan. Banyaknya ragam budaya tersebut
menjadikan setiap daerah mempunyai ciri dan keunikan sendiri yang menjadikan
dareah-daerah tersebut dapat dengan mudah diingat melalui budaya yang ada.
Sebagai contoh tari saman, tarian ini sudah banyak dikenal oleh masyarakat di
luar daerah Aceh, bahkan dikenal juga di luar negeri dan hal ini menjadikan
Aceh turut dikenal bersamaan dengan banyaknya orang mengetahui tarian ini.
Dalam tulisan ini, saya ingin
menjelaskan tentang Interaksi Budaya melalui tarian. Begitu banyak tarian
daerah yang dimiliki oleh Indonesia dan semuanya itu tersebar luas dari Sabang
sampai Merauke. Tak dapat dipungkiri tarian daerah yang banyak jumlahnya sangat
mempengaruhi masyarakat dalam melakukan interaksi budaya, di mana melalui
tarian antara satu orang dan orang yang lain dapat melakukan sosialisai
hubungan timbal-balik antara yang satu dan yang lainnya, bukan hanya interaksi
budaya dari masyrakat di daerah dan suku yang sama, melainkan dapat juga
terjadi interaksi budaya antara satu daerah dengan daerah yang lain, mungkin
juga bukan hanya mencakup wilayah Indonesia saja, tapi mencakup masyarakat
global, hanya melalui sebuah tarian.
Contoh-contoh tarian dari beberapa
daerah di Indonesia :
Tari
legong Bali, Bali
Tari
Saman Meuseukat, Aceh
Tari Topeng,
DKI Jakarta
Sekapur Sirih, Jambi
Reog
Ponorogo, Jawa Timur
Tari Perang, Kalimantan Timur
Tari Piring, Minangkabau
Tari Tor tor, Sumatera Utara
Tarian
di atas adalah beberapa contoh tari daerah yang terdapat di Indonesia. Setiap
daerah di Indonesia memiliki setidaknya dua atau lebih tari daerah, di mana
setiap tarian mempunyai arti tersendiri dari setiap gerakan yang ada dalan
tari-tarian tersebut. Melalui tari-tarian yang ada di Indonesia, setiap
masyarakatnya dapat mempelajari budaya dari setiap daerah, bukan hanya dapat
dipelajari secara langsung tapi juga dapat dipelajari dengan tidak langsung,
dengan cara menyaksikan atau menonton tarian tersebut atau hanya sekedar
membaca informasi tentang tarian tersebut,
secara tidak langsung masyarakat sudah ikut mengambil bagian dalam
melakukan interaksi budaya.
Hubungan
Tarian Daerah dan Budaya
Tari
merupakan budaya yang terdapat di Indonesia yang tidak dapat lepas dari budaya
kita, seperti halnya bahasa yang menjadi budaya terpenting bagi setiap daerah,
begitu juga adanya dengan tarian, tari juga sangat penting bagi masyarakat
kita, di mana tari-tarian juga bagian dari banyaknya ragam budaya di Indonesia.
Oleh karena itu, tarian daerah dan budaya memiliki hubungan yang sangat erat
bagi setiap suku di Indonesia. Melalui tarian kita mempelajari budaya, dan
melalui budaya kita mempelajari dan paham akan tari-tarian yang ada di wilayah
nusantara ini.
Budaya
yang baik dapat dilihat dan dipelajari dengan cara bagaimana masyarakatnya mau
menghargai dan mempelajari ragam budayanya, seperti ragam rumah
adat, tarian, lagu, musik, seni gambar, seni patung, pakaian adat dan makanan.
Dalam hal ini tarian daerah, dengan lebih menghargai dan mempelajari lagi
tarian daerah yang ada di Indonesia sama halnya kita ikut melstarikan budaya
nusantara yang tersebar luas.
Melestarikan budaya, dalam
hal ini tarian bukan hanya dengan mempelajari tarian dari suatu daerah tertentu
saja, tetapi berbagai tarian yang ada di nusantara dan ikut melestarikan tarian
tersebut dengan cara memperkenalkan akan tarian daerah ke masyarakat luas
bahkan sampai ke seluruh masyarakat global dengan melibatkan semua aspek
masyarakat, dari muda sampai tua, miskin maupun kaya, bahkan sampai kepada
pemerintahan yang bertujuan agar budaya tarian daerah kita tetap terjaga sampai
ratusan bahkan ribuan tahun bagi generasi muda dan setiap makna yang ada di
dalam tari-tarian daerah tidak ikut berubah seiring berjalannya waktu, tetapi
tetap terjaga sebagaimana mestinya budaya itu lahir dari nenek moyang kita.
Konflik
Sosial Budaya
Konflik dan isu yang
berkembang yang berkaitan dengan budaya tarian daerah di Indonesia adalah, adanya
pihak luar yang mengklaim atau mengakui memiliki budaya yang ada di Indonesia.
Seperti kita ketahui negara tetangga, Malaysia yang merupakan satu rumpun
dengan negara kita, sempat mengangkat isu akan kepemilikan tari reog ponorogo
dari Jawa Timur dan tari tor-tor dari Sumatera Utara sebagai tarian dari negara
mereka, di mana mereka menampilkan tarian tersebut dalam iklan pariwisata dalam
rangka mempromosikan negara dan budaya mereka kepada dunia.
Konflik sosial budaya
antara dua negara satu rumpun ini sempat memanas, yang mengakibatkan sejumlah
masyarakat khususnya kalangan mahasiswa di seluruh Indonesia, turun ke jalan
melakukan aksi demonstrasi untuk menuntut Malaysia agar menarik kembali
pengakuan mereka. Mereka menuntut agar pemerintah Malaysia tidak sembarangan
mengakui budaya Indonesia tersebut dan menuntut pemerintah Indonesia agar
segera melakukan tindakan. Bahkan terjadi juga tindakan anarkis, di mana
mahasiswa mendatangi kantor kedutaan Malaysia yang ada di Indonesia, dan
mahasiswa juga menuntut agar kerjasama Indonesia-Malaysia diberhentikan.
Aksi anarkis mahasiswa
bukan hanya menuntut diberhentikannya kerjasama antara Indonesia-Malaysia,
mahasiswa juga membakar bendera kebangsaan Malaysia sebagai bentuk protes akan
tindakan pemerintah Malaysia tersebut. Hal ini tentu dilakukan, karena
masyarakt kita sudah tidak terima atas tindakan mereka tersebut, yang bukan
hanya sekali tapi beberapa kali mengklaim akan kepemilikan mereka atas tarian
daerah bahkan alat musik yang sebenarnya berasal dari Nusantara Indonesia.
Akibat dari konflik sosial budaya antara Indonesia-Malaysia ini, menyebabkan
ketidak respect-an masyarakat Indonesia terhadap Malaysia dan mengakibatkan
kerjasama kedua negara ini memanas dari segala aspek, terutama aspek
ketenagakerjaan Indonesia, di mana banyak masyarakat kita yang bekerja menjadi
TKI di negara tetangga itu.
berikut beberapa foto aksi demo masyarakat Indonesia atas Malaysia
Foto saat salah satu pemuda membakar bendera dan menuntut kemerdekaan
Aksi demo di
depan kantor kedutaan Malaysia
Foto masyarakat bersama-sam membakar bendera
Malaysia
Dampak
dan Cara Mengatasi Konflik Sosial Budaya
Dampak
yang
ditimbulkan dari konflik sosial budaya antara kedua negara, bukan hanya terjadi
di satu negara, melainkan terjadi pada kedua negara, bahkan mempengaruhi
wilayah yang luas di seluruh dunia, karena hal ini juga menyangkut HAM. Dampak
yang terjadi di Indonesia sendiri, masyarakat tidak lagi mempercayai negara
tetangga atas apa yang terjadi, apa yang mereka lakukan dan katakan memberikan
reaksi yang buruk bagi masyarakat kita, sedangkan bagi Malaysia dampak yang
terjadi, yaitu adanya ketidakpercayaan masyarakat Indonesia bahkan dunia kepada
Malaysia atas isu sosial budaya ini.
Ketidakpercayaan
ini mengakibatkan kerjasam di semua aspek terganggu dan memanas, bukan hanya
aspek sosial budaya, tetapi aspek ekonomi, politik, dan lain-lain. Keberadaan
masyarakat dari dua negara yang beseteru, yang bekerja maupun berdomisili di
negara konflik tersebut juga ikut terganggu.
Cara
Mengatasi Konflik Sosial Budaya
Untuk mencegah
isu dan konflik yang sama terjadi dibutuhkan kerjasama yang baik antara semua
pihak, antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah juga harus lebih
memperhatikan ragam budaya di setiap daerah dan mensahkan ragam budaya tersebut
secara resmi, dan mengumumkan segala jenis ragam budaya yang ada di Indonesia
kepada masyarakat secara global, agar lebih banyak negara yang mengetahui
keberadaan budaya-budaya yang ada di Indonesia, dengan begitu kita sebagai
masyarakat Indonesia sudah mencegah terjadinya penculikan atas apa yang kita
miliki oleh negara lain, dan kita dapat mengatasi konflik sosial budaya agar
tidak terulang lagi di Indonesia bahkan di negara lain.
Mengatasi
konflik sosial budaya juga dapat kita lakukan dengan mempelajari ragam budaya
daerah, khususnya bahasa dan tarian. Dengan mempelajari tarian daerah dan
bahasa daerah, kita ikut melestarikan dan menjaga keutuhan budaya dari setiap
daerah yang ada di Indonesia. Meperkenalkan ragam budaya tersebut kepada
masyarakat banyak juga membantu orang lain buat mengenal akan budaya kita,
sehingga dengan begitu kita sudah turut dalam mengembangkan budaya daerah kita
dan melakukan interaksi budaya kepada orang lain. Dengan adanya hal tersebut,
pariwisata dari setiap daerah juga turut berkembang, ketika wisatawan baik
lokal maupun mancanegara berkunjung ke suatu daerah tersebut, kita dapat menunjukan
tarian daerah yang kita punya untuk menyambut mereka, sehingga semakin banyak
orang yang mengenal budaya kita dan interkasi budaya pun terjadi secara
berkesinambungan, saat hal itu sering dilakukan semkin banyak yang mengenal
budaya kita.
Kesimpulan
Melalui
interaksi budaya dalam tarian daerah maupun ragam budaya yang lainnya mari kita
meningkatkan kedekatan antara satu daerah dan daerah lain, menghargai akan
perbedaan yang ada di Indonesia dan saling mendukung atas keunikan-keunikan
yang dimiliki. Dengan begitu, hubungan timbal balik yang positif dapat terjadi
saat bersosialisasi baik dalam lingkungan daerah dan suku yang sama maupun
antara suku dan daerah yang berbeda, sehingga yang ada di Indonesia hanya
perstuan dan kesatuan yang utuh dan kerjasama yang baik dalam menjaga dan
menghargai segala budaya yang ada di Nusantara ini untuk menciptakan
keharmonisan dan Indonesia yang lebih maju, indah dan baik yang menghargai
budayanya.
Sumber Data : http://www.azamku.com/macam-macam-tarian-tradisional-indonesia.html
http://www.tribunnews.com/2011/10/11/foto-foto-aksi-mahasiswa-membakar-bendera-malaysia
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2261194-pengertian-interaksi/
NAMA : RETTA NATALIA SINAMBELA
KELAS : 4 SA 01
NPM : 16609316